Menimba Ilmu Kepada Lemhanas, 3 Pendidik Skada Rela 11 Hari Ikut ToT di Musim Liburan Sekolah
Kamis,
30 Juni 2022
~ Oleh kesiswaan ~ Dilihat 765 Kali
Selama 11 hari, 3 pendidik dari SMKN 2 Balikpapan (Skada) mengikuti pelatihan untuk pelatih (PUP) yang dalam bahasa lain dikenal dengan istilah training of trainer (ToT), tentang pemantapan nilai kebangsaan yang dilaksanakan oleh Lemhanas. Kegiatan berlangsung sejak Senin, 20 Juni sampai dengan 30 Juni 2022 yang berlokasi di Hotel Platinum Balikpapan.
Ketiga pendidik dari Skada termasuk peserta dengan total 100 orang yang terdiri dari unsur guru, dosen, widya iswara dan anggota TNI-Polri perwakilan dari kabupaten/ kota yang ada di Kalimantan Timur. Ketiga pendidik dari Skada yang hadir dalam kegiatan ini adalah Sukarni Chandra, Didi Purnomo dan Aries Sutriyanto. Ketiganya berhasil menjadi bagian peserta dalam kegiatan ini karena merespon cepat tautan pendaftaran yang disampaikan oleh Kepala Sekolah sejak tanggal 17 Mei 2022 di group media sosial khusus pendidik Skada.
Pada bagian pembukaan acara, hadir langsung Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Gubernur Lemhanas dalam sambutannya memberikan arahan bahwa peran aktif peserta yang berlatar belakang pendidik sangat dibutuhkan dalam penguatan nilai kebangsaan. “Peran aktif dari Ibu dan Bapak (peserta) sekalian setelah selesai mengikuti pelatihan ini, betul-betul bisa memunculkan dan memproyeksikan bagaimana wawasan kebangsaan semakin kuat,” kata Gubernur Lemhanas.
Isran Noor sependapat dengan sambutan di atas. Isran juga menyebut bahwa para pendidik yang menjadi peserta merupakan agen-agen perubahan yang akan mengokohkan jati diri bangsa pada peserta didik, baik pada level pelajar, mahasiswa maupun internal ASN. Isran menghimbau kepada para peserta agar bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan yang syarat akan pengetahuan, pemahaman, kegiatan yang menguatkan nilai-nilai kebangsaan dari para narasumber-narasumber yang kaya pengalaman dan jam terbang mempertahankan dan menyebarkan kampanye nilai-nilai kebangsaan.
Dari 11 hari kegiatan, selama 10 hari banyak aktifitas dilakukan di dalam ruangan yang menggabungkan metode senam, ceramah, diskusi, presentasi kelompok, dan simulasi gim. 1 hari khusus ada sesi kegiatan di luar ruangan berupa out bond dimana peserta difasilitasi menjadi penyaji dan peserta permainan-permainan ice breaking langsung serta simulasi gim mempertahankan nilai kebangsaan berupa menjaga 4 lilin agar tetap menyala pada lintasan yang sudah disiapkan panitia. Simulasi menjaga nyala lilin ini lah menjadi epik kegiatan yang paling seru karena peserta harus berhasil melintasi jalur sampai finish yang penuh dengan gempuran air dari panitia. Pada simulasi menjaga nyala lilin itu, sangat terlihat bagaimana sifat heroik dari peserta yang rela berbasah-basah menghalau serangan lemparan plastik berisi air. Kegiatan luar ruangan yang dilaksanakan di Lapangan Brimob Polda Kaltim ini, berlangsung hingga malam hari. Olah Otak, Olah Raga dan Olah Rasa menjadi satu paket kegiatan yang Lemhanas sajikan dalam menyegarkan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh peserta selama 11 hari berlangsung.
Ada empat konsensus kebangsaan yang menjadi fokus penyampai dalam kegiatan ini untuk dihayati nilai-nilainya. Empat konsensus yang dimaksud adalah Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sesanti Benika Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebelum masuk pada nilai-nilai kebangsaan yang terdapat pada konsesus, disampaikan materi dasar yang meliputi implementasi wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan nasional. Kupasan dari 4 konsesus kebangsaan lahirlah nilai-nilai kebangsaan hasil kajian Lemhanas yang dipesankan kepada peserta untuk dilestarikan yaitu nilai religius, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan, keadilan, demokrasi, kesamaan derajat, ketaatan hukum kesatuan wilayah, persatuan bangsa, kemandirian, toleransi, dan gotong royong.
Tantangan mempertahankan Indonesia di masa mendatang tidak semakin ringan. Di wilayah Kaltim, di pundak 100 orang peserta ini lah ikut dipikul amanah untuk terus menyebarkan rasa cinta tanah air bersama alumni Lemhanas terdahulu. Mereka diibaratkan sebagai darah baru ditubuh negeri untuk terus menularkan semangat kepada generasi muda agar merawat keragaman yang ada didalamnya dan menjadi kekuatan yang menghantarkan Indonesia Jaya berdampingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.